Diet untuk penderita hipertensi
Tekanan darah umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia dan berkaitan erat dengan terjadinya penyakit Jantung, Stroke, dan penyakit Ginjal.
Secara umum nilai normal tekanan darah bagi orang dewasa adalah 120/80 mm Hg. Apabila seseorang tekanan darahnya telah melebihi 140/90 mm Hg, maka orang tersebut telah menderita hipertensi.
Tujuan pengaturan makanan pada Hipertensi adalah:
Menurunkan atau mempertahankan tekanan darah sehingga mencapai batas normal. dan mencegah / menghilangkan penimbunan garam.
Cara Pengaturan Makanan:
1. Batasi Bahan Makanan sumber Natrium (garam)
Garam Natrium secara alami terdapat dalam bahan makanan hewani dan nabati. Selain itu juga merupakan bahan yang ditambahkan pada masakan/makanan, jadi batasi juga makanan seperti:
* Tepung Susu Penuh ( Full cream)
* Margarine
* Soda kue (Natrium bikarbonat)
* Pengawet daging (Sendawa),
* Pengawet buah (Sodium benzoat)
* Bumbu mie instan, petis, tauco, vetsin dan kecap
2. Batasi makanan yang asin atau diawetkan dengan garam:
Contohnya semua makanan yang telah diolah, seperti:
* Biskuit, krekers, bolu, kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan margarine.
* Dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur asin.
* Keju, selai kacang tanah (pindakas).
* Sayuran dalam kaleng.
3. Bahan makanan yang diperbolehkan:
* Bahan makanan segar, seperti beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir.
* Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
* Minyak goreng, margarine tanpa garam.
* Sayuran dan buah-buahan segar.
* Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dan lain-lain.
4. Meningkatkan asupan kalium, kalsium dan magnesium dengan cukup makan sayuran dan buah-buahan.
Cara memasak yang dianjurkan:
* Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega atau margarine yang tidak mengandung (garam).
* Untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat digunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun salam, dan asam
* Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau memanggang juga dapat meninggikan/menambah rasa masakan sehingga tidak merasa tawar.
Diet untuk penderita diabetes melitus
Diabetes Mellitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya kenaikan kadar gula dalam darah akibat berkurangnya atau tidak adanya insulin. Dengan pengaruh insulin, yaitu suatu zat/hormon penting yang dibentuk oleh kelenjar pankreas, gula diubah menjadi energi dan merupakan sumber kekuatan otot. Jika insulin yang dibentuk di pankreas terlalu sedikit, maka seseorang akan menderita diabetes. Gula yang ada dalam darah tidak termanfaatkan secara memadai, karena itu kadar gula dalam darah meningkat dan kelebihannya terbuang melalui air seni. Metabolisme lemakpun akan terganggu. Faktor keturunan, kegemukan/obesitas, pola makan yang salah, proses menua, setress dan lain-lain merupakan faktor risiko atau faktor pencetus terjadinya penyakit ini.
Gejala Klinis Diabetes Melitus adalah:
• Sering kencing terutama pada malam hari
• Berat badan yang turun dengan cepat walaupun makan-makanan dalam jumlah yang cukup atau berlebihan.
* Di samping itu kadang-kadang ada keluhan : lemah, kesemutan pada jan tangan dan kaki, cepat lapar, gatalgatal, penglihatan kabur, dan luka sukar sembuh.
Diet untuk penderita Diabetes Melitus
Tujuan diet pengaturan makan pada penyakit Diabetes Mellitus: Mempertahankan kadar gula darah sampai batas normal.
Pengaturan makanan adalah salah satu komponen utama dalam pengobatan penyakit Diabetes Mellitus, dengan penurunan berat badan sangat membantu kerja insulin.
Cara Pengaturan Makanan:
1. Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan aktivitas,
2. Batasi penggunaan karbohidrat kompleks seperti: nasi, lontong, roti, ketan, jagung, kentang, dll dikurangi jumlahnya dan kebiasaan sehani-hari,
3. Hindari penggunaan sumber karbohidrat sederhana/mudah diserap seperti gula pasir, gula jawa, sirup, selai, manisan buah-buahan, susu kental manis, minuman botol ringan, dodol, es knim, kue-kue manis, bolu, tarcis, abon, dendeng, dan sarden,
4. Bahan makanan yang diperbolehkan:
* Lauk hewani dan nabati dalam jumlah yang cukup sesuai yang dianjurkan,
* Aneka ragam sayuran untuk memberikan rasa kenyang dan kandungan serat tinggi,
* Buah-buahan dalam jumlah cukup,
* Minyak dan garam dalam jumlah yang tidak berlebihan.
5. Jumlah makanan yang dimakan dalam satu hari dibagi dan diatur dengan baik terutama bagi penderita yang menggunakan obat dan suntikan insulin.
6. Untuk mengganti gula dapat digunakan sakarin dengan perbandingan 1 gelas minuman digunakan 2 tablet sakarin atau 1/4 sendok teh sakarin kristal. Bila menggunakan sakarin jangan dipanaskan karena dapat memberi rasa pahit.
Read More......